Kata disaster (bencana) berasal dari bahasa Latin dan berarti “bintang yang berhati dengki “orang Romawi berfikir bahwa bintang-bintang dapat mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari. Mereka salah, namun bahkan hingga sekarang, banyak yang menyakini hal ini.
Ada beberapa jenis astrologi. “ Astrologi umum” memandang bagaimana manusia dipengaruhi oleh susunan bintang dan planet yang “penting”. Genetlialogi adalah sebuah cabang yang memandang hidup anda berdasarkan posisi bintang dan planet ketika anda di lahirkan, sementara “Astrologi Katarkis” mencoba menemukan waktu yang paling tepat untuk memulai pekerjaan.
Gagasan bahwa bintang-bintang mengekpresikan “kehendak ilahi” di mulai sejak 2.300 tahun yang lalu di antara orang Babylonia. Dengan mata telanjang, mereka dapat melihat tujuh benda (yang mereka sebut bintang) bergerak di langit –Matahari, Bulan, Merkurius, Venus, Mars, Yupiter, dan Saturnus. Orang Babylonia percaya bahwa dewa-dewa ini hidup di dalam “bintang-bintang ” ini, dan mengontrol nasib setiap individu dan bangsa. Mereka pikir bahwa dewa-dewa bisa mengendalikan manusia secara langsung dengan mencampuri urusan kita, atau secara tidak langsung, dengan membuat rumit hubungan bintang-bintang ini satu sama lain.
Untuk menjabarakan posisi bintang-bintang ini secara lebih mudah, orang Babylonia (yang memiliki system penomoran hingga angka 12 bukan angka 10) membagi langit menjadi 12 sektor. Kini, kita menyebut 12 sektor ini sebagai Rumah Zodiak, misalnya Aquarius, Pisces, Aries, dan lain-lain. Para ahli astronomi/astrologi Babylonia meneliti langit selama beberapa dekade dan menemukan tujug bintang ini tampaknya bergerak menuju Rumah Zodiak dengan cara yang dapat di ramalkan lalu kembali ke lokasi yang sama di dalam rumah yang sama setiap tahun.
Inilah masalahnya .
Konstelasi ini berubah sekitar satu derajat setiap 72 tahun, akibat perputaran bumi. Bumi berputar pada porosnya yang melintasi kutub utara dan selatan. Namun, tidak benar-benar berputar. Jika anda pernah memutar sebuah gasing. Anda akan melihat bahwa poros putaran ini segera bergoyang. Poros putaran pelahan-lahan akan membentuk satu putaran penuh.
Hal yang sama terjadi pada poros putaran bumi - kecuali bahwa bumi membutuhkan waktu sekitar 26.000 tahun untuk membentuk satu putaran penuh. Jadi, kira-kira setiap (26.000 di bagi 12 rumah), suatu tanda bintang digantikan oleh satu Rumah. Anda seharusnya membaca tanda bintang yang sebelumnya.
Ini bukanlah penemuan baru. Pada tahun 129 SM, Hippachus adalah orang pertama yang menemukan “pergeseran bintang” ini ketika ia membandingkan catatan astronomi dengan apa yang ia saksikan dengan matanya.
Namun yang paling penting, tidak ada penelitian statistik mendetail yang telah menerima bahwa astrologi memang berguna dalam masalah ini. Misalnya, Bernard Silverman, psikolog dari Michigan State University, Amerika Serikat mempelajari 2.978 pasangan menikah dan 478 pasangan cerai. Ia menemukan tidak ada hubungannya antara perceraian dengan mereka yang lahir di bawah zodiak “yang tidak sesuai”
Ahli astrologi prancis yang terkenal, Michael Gauquelin, menawarkan horoskop gratis kepada setiap pembaca Ici Paris, jika mereka mengirimkan umapn balik tentang keakuratan analisisnya. Ia ingin mengesahkan profesinya secara ilmiah, ia mengirimkan ribuan horoskop yang sama dan 94% penerima membalas dengan mengatakan bahwa tulisannya sangat akurat. Mudah saja menyalahkan ketidakberuntungan bintang, namun Julius Caesar mungki mendekati kebenaran ketika Shakespeare menuliskan apa yang ia katakana, “ Kesalahannya, Brutus sayang, bukan pada bintang, namun pada diri kita”
0 comments:
Post a Comment