PERENCANAAN KEUANGAN DAN MANAJEMEN KEUANGAN
Tujuan manajemen keuangan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan, nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual (Suad Husnan 2006:6). Sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap kegiatan perencanaan, analisis dan pengendalian keuangan, manajer keuangan diharapkan oleh semua pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan untuk membuat keputusan yang dapat memaksimumkan nilai perusahaan.
Manajer keuangan demi tujuan tersebut akan menemui berbagai alternatif jalan untuk mencapai tujuan tersebut, termasuk berbagai macam cara untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Sebuah strategi merupakan suatu pemikiran bagaimana mencapai sebuah tujuan tertentu seperti memaksimumkan nilai perusahaan dan karena beberapa jalan atau cara dapat membuat perusahaan mencapai tujuan dengan lebih cepat, maka beberapa strategi mungkin lebih baik dibanding strategi yang lain. Begitu perusahaan sudah menetapkan strategi maka dibutuhkan sebuah perencanaan, dalam hal ini adalah perencanaan strategis yang merupakan kumpulan berbagai langkah dan tindakan yang dilakukan oleh perusahaan dengan berdasarkan pada strategi perusahaan (Frank J Fabozzi 2003:933).
Salah satu fungsi managemen adalah fungsi perencanaan. Ketika melakukan perencanaan maka terlebih dahulu dilakukan peramalan (forecasting) walaupun tingkat keakuratan hasil dari peramalan tersebut sukar untuk dipertanggung jawabkan namun tanpa peramalan maka perencanaan akan sulit dilakukan karena diperlukan asumsi asumsi dan estimasi tentang kondisi dimasa yang akan datang. Karenanya perencanaan dapat memberikan manfaat yang terbesar saat masa yang akan datang sama sekali tidak pasti . Perencanaan adalah proses pemikiran tentang kondisi yang akan datang yang akan mempengaruhi strategi perusahaan untuk mencapai target yang diinginkan (Arthur, Scott dan Martin 2002:233). Perencanaan adalah berpikir sebelumnya dan berpikir sebelumnya akan memberikan kesempatan untuk menemukan rencana atas setiap situasi yang mungkin terjadi, sehingga dengan cepat dan mudah dilaksanakan jika dibutuhkan. Perencanaan keuangan dimaksudkan untuk memperkirakan bagaimana posisi keuangan perusahaan dimasa yang akan datang (bisa jangka pendek maupun jangka panjang) termasuk didalamnya perkiraan tentang berapa dana yang dibutuhkan (Suad Husnan 2006:88).
Perencanaan sangat bermanfaat untuk mengarahkan dan mengendalikan keuangan (aliran kas) suatu organisasi. Perencanaan tersebut mencakup tujuan yang ingin dicapai, analisis perbedaan antara tujuan tersebut dengan kondisi saat ini dan alternatif tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut dengan mendasarkan pada kondisi saat ini (Mamduh Hanafi 2004:52). Perencanaan keuangan sangat terkait dengan strategi perusahaan, karena itulah perencanaan keuangan (terutama jangka panjang) dilakukan bersama sama dengan penyusunan rencana strategis perusahaan. Perencanaan strategis merupakan upaya yang dilakukan secara sadar untuk mempengaruhi posisi perusahaan dalam persaingan, baik untuk masa kini dan terutama masa yang akan datang (Suad Husnan 2006:96). Secara skematis proses perencanaan dalam perusahaan dapat dilihat dalam gambar dibawah ini (Fabozzi dan peterson 2003:934).
Peningkatan dan penciptaan kemakmuran dari investasi adalah dengan berinvestasi pada proyek yang yang memiliki net present value yang positif. Untuk memaksimumkan kemakmuran pemilik, perusahaan harus terfokus pada pengembalian dan resiko dari arus kas masa depan terhadap pemilik perusahaan. Dan dengan melihat net present value dari sebuah proyek investasi manajemen dapat mengambil keputusan apakah investasi tersebut layak di danai atau tidak. Sebuah strategi untuk memperoleh keunggulan kompetitif atau komparatif adalah sama dengan memaksimumkan kemakmuran pemilik, hal tersebut karena proyek yang memiliki net present value positif akan meningkat ketika perusahaan memiliki keunggulan kompetitif atau komparatif dibandingkan perusahaan lain.
Perencanaan keuangan mengalokasikan sumber daya perusahaan dalam rangka mencapai tujuan investasi. Perencanaan keuangan mempunyai arti penting dikarenakan beberapa alasan yaitu:
(1) Perencanaan keuangan membantu manajemen mengetahui dampak dari berbagai strategi terhadap posisi keuangan perusahaan, arus kas perusahaan, pendapatan, dan tingkat kebutuhan dana eksternal
(2) Dengan merumuskan perencanaan keuangan, manajemen perusahaan berada pada posisi lebih baik untuk bereaksi terhadap segala perubahan yang terjadi di pasar, seperti penjualan yang lebih rendah dibandingkan proyeksi penjualan, atau masalah yang tidak terduga seperti pengurangan pasokan bahan baku. Dengan merancang sebuah rencana keuangan, manajer menjadi lebih terbiasa dengan perubahan sekecil apapun terhadap arus kas perusahaan dan tingkat dana yang dibutuhkan untuk merubah tingkat penjualan atau faktor faktor lain.
(3) Membuat rencana keuangan membantu manajer dalam memahami pertukaran yang melekat antara rencana investasi dan rencana pendanaan. Contoh, dengan merancang sebuah rencana keuangan, manajer keuangan akan lebih mampu memahami pertukaran yang timbul antara mempunyai persediaan yang cukup untuk memuaskan permintaan konsumen dengan kebutuhan keuangan untuk berinvestasi pada persediaan. (Fabozzi dan peterson 2003:938).
Perencanaan keuangan terdiri dari rencana investasi perusahaan dan rencana pendanaan. Segera sesudah kita mengetahui rencana investasi perusahaan, kita perlu mengetahui kapan pendanaan dibutuhkan dan darimana dana tersebut berasal. Manajer melakukannya dengan membuat anggaran (budget), yang berarti rencana investasi dan rencana pendanaan yang di wujudkan dalam bentuk mata uang. Budget atau anggaran dapat menampilkan rencana investasi dan rencana pendanaan secara rinci seperti apa yang dilakukan terhadap kas yang melebihi kebutuhan kas minimum harian perusahaan, atau dapat merefleksikan secara luas pernyataan tentang strategi bisnis perusahaan selama beberapa dekade berikutnya. (Fabozzi dan peterson 2003:938).
2.1.1.1 Jenis perencanaan keuangan
Secara umum perencanaan keuangan dibagi menjadi 2 yaitu :
(1) Perencanaan keuangan jangka pendek
(2) Perencanaan keuangan jangka panjang
2.1.1.1.1 Perencanaan keuangan jangka pendek
Perencanan keuangan umumnya berdimensi satu tahun. Tujuan utama seringkali untuk menjaga likuiditas perusahaan. Alat yang sering digunakan adalah dengan menyususun angaran kas. Anggaran kas merupakan taksiran tentang kas masuk dan kas keluar pada periode waktu tertentu (Suad Husnan 2006: 93)
2.1.1.1.2 Perencanaan keuangan jangka panjang
Perusahaan perlu mengetahui bagaimana posisi keuangan perusahaan dimasa yang akan datang, kalau melakukan keputusan strategis tertentu (misal melakukan investasi modal dalam jumlah besar disertai dengan keputusan pendanaan tertentu). Pada perencanaan keuangan jangka panjang dengan menggunakan model model keuangan tertentu perusahaan bisa memperkirakan posisi keuangannya apabila suatu keputusan keuangan diambil (Suad Husnan 2006:96). Beberapa model keuangan yang sering digunakan antara lain model presentase penjualan (sales percentage method). Model ini menggunakan dasar pemikiran bahwa perusahaan tentunya memerlukan dana yang makin besar kalau aktivitasnya semakin meningkat. Ukuran aktivitas yang digunakan adalah penjualan. Salah satu asumsi penting dalam model ini adalah bahwa rekening rekening berubah sesuai dengan penjualan. Diasumsikan proporsinya tetap tidak berubah, karena itu untuk menggunakan model ini diperlukan
(1) Identifikasi rekening rekening yang berubah apabila penjualan berubah
(2) Kebijakan keuangan yang dianut perusahaan
Melalui model tersebut kemudian bisa ditaksir apakah perusahaan perlu menambah dana dari luar atau tidak, bagaimana posisi keuangan dimasa yang akan datang dan sebagainya (Suad Husnan 2006:89).
0 comments:
Post a Comment