Survei HSBC: UKM Masih Optimis Akan Prospek Ekonomi Indonesia

JAKARTA. Anggapan bahwa sektor usaha kecil menengah (UKM) tahan goncangan krisis rupanya bukan isapan jempol belaka. Survei terbaru HSBC bertajuk "Emerging Market Small Business Confidence Monitor" menemukan, UKM di Indonesia masih optimis dalam memandang prospek pertumbuhan ekonomi ke depan. Hasil survei menunjukkan, lebih dari 80% UKM di Indonesia berpandangan positif untuk meningkatkan permodalan mereka di semester II 2009.

"Hasil survei ini cukup menggembirakan. Saat ini kita bisa melihat bahwa pelaku UKM di Indonesia lebih siap untuk bertindak atau membuka usaha. Padahal, hasil survei di Januari 2009 lalu, mereka lebih bersikap menunggu dan melihat perkembangan dalam menghadapi krisis," ujar Head of Business Banking HSBC Steve Miller di sela-sela pemaparan survei di Jakarta, Selasa (28/7).

Selain itu, hasil survei juga menunjukkan, para UKM menyatakan kesiapannya untuk meningkatkan modal bisnis mereka karena memandang iklim bisnis relatif membaik dan dalam jangka panjang bakal menguntungkan.

Survei Emerging Markets Small Business Confidence Monitor merupakan survei semi tahunan terhadap sektor UKM dengan mengambil 3.400 pelaku UKM di 12 negara yang ada di kawasan Asia, Amerika Latin dan Timur Tengah.

Dalam survei tersebut, HSBC mengajukan pertanyaan seputar rencana penambahan kerja, pertumbuhan ekonomi, rencana penanaman modal, hingga perkembangan perdagangan mereka. Hasil ini kemudian dipakai untuk mengukur tingkat kepercayaan mereka terhadap perekonomian. Survei tersebut lakukan pada Mei dan Juni.

Ditempat yang sama Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) bidang UKM dan Koperasi, Sandiaga Salahudin Uno, memandang temuan HSBC terkait rencana ekspansi usaha dan mempertahankan lapangan kerja membuktikan bahwa sektor bisnis di UKM telah mengukuhkan diri sebagai tulang punggung ekonomi. "KADIN akan terus berusaha memberikan akses permodalan, serta menyediakan akses lebih luas kepada pasar," tegas Sandiaga.