Aug 29, 2009

Kreatifitas Tanpa Batas Transforming Thoughts Into Action

Ada satu kepercayaan yang sudah sangat tua usianya, sejak jaman
Socrates, yang menyatakan bahwa Knowledge is Power (pengetahuan
adalah kekuatan). Pendidikan saat ini masih berpegang pada
kepercayaan kuno ini dan hanya berfokus pada mengajarkan pengetahuan,
dan berharap segala sesuatu akan berjalan dengan baik berdasar
pengetahuan yang telah dipelajari. Sikap ini sudah tidak relevan
dengan kondisi dunia saat ini.

Pengetahuan tetap merupakan hal yang sangat penting – namun
pengetahuan bukanlah segala-galanya. Kita juga perlu “berpikir untuk
bertindak”

Dunia yang berubah dengan sangat cepat menuntut individu untuk bisa
memiliki kecakapan berpikir yang baik. Masa depan individu,
masyarakat, dan seluruh dunia bergantung pada kemampuan berpikir
kita. Kecakapan berpikir, walaupun merupakan hal yang sangat penting
untuk dikuasai, sangat jarang diajarkan sebagai satu bidang studi.
Berapa banyak sekolah yang mengajarkan kecakapan berpikir dalam
kurikulumnya ? Jika sekolah ada mengajarkan kecakapan berpikir maka
yang biasa mereka ajarkan adalah kecakapan berpikir kritis (critical
thinking) yang berasal dari kata Yunani “kritikos” yang berarti
menghakimi atau judgement.

Kita perlu memiliki kemampuan untuk menghasilkan IDE, tidak sekedar
menghakimi ide. Kita perlu membuat perencanaan TINDAKAN, bukan
sekedar menghakimi perencanaan itu.

Ada orang yang percaya bahwa kita tidak bisa berbuat apa-apa dalam
hal mengembangkan kecakapan berpikir. Mereka percaya bila anda cerdas
maka anda adalah seorang pemikir yang cakap dan jika anda
terlahir “goblok” maka tidak ada satupun hal yang bisa dilakukan
untuk mengubah hal ini. Kecerdasan ibarat tenaga dari mesin sebuah
mobil dan kecakapan berpikir seperti kecakapan menyetir mobil.

Ada dua hal yang dapat kita lakukan untuk mengubah pandangan salah
ini:
1. Kita perlu memperlakukan berpikir seperti suatu kecakapan yang
dapat dipelajari, dipraktekkan, dikembangkan, dilatih, dan
ditingkatkan.

2. Kita perlu memperhatikan “berpikir untuk bertindak / thinking for
doing”

Sayangnya
THINKING FOR DOING
adalah hal yang rumit

Anda perlu memperhatikan orang lain. Anda harus mempunyai perencanaan
dan strategi. Ada saatnya anda perlu bekerja sama dan ada waktunya
anda terpaksa untuk berkompetisi. Mungkin anda perlu melakukan
negosiasi. Anda harus menebak dan memperhitungkan berbagai
kemungkinan.

Banyak orang percaya bahwa berpikir hanya berhubungan memecahkan teka-
teki/puzzle yang sulit di mana semua keping-keping puzzle disediakan
dan anda harus menghasilkan jawaban dengan menyusun keping-keping
itu. Kehidupan nyata tidak seperti merangkai keping puzzle. Anda
tidak punya semua keping yang dibutuhkan. Anda harus menemukan
sendiri keping-keping itu. Jawaban yang benar bisa lebih dari satu.
Tidak ada satu jawaban yang mutlak paling benar.

Anda harus merancang tindakan anda. Anda harus mempertimbangkan
akibat yang timbul dari tindakan-tindakan anda. Dalam dunia nyata,
masalah muncul sewaktu-waktu dan informasi yang tersedia untuk
menyelesaikan masalah itu sering kali tidak lengkap. Tidak setiap
masalah dapat dipecahkan dan anda mungkin akan frustrasi karena tidak
dapat memecahkan suatu masalah. Meskipun demikian proses berpikir itu
sendiri haruslah menyenangkan.

SELAMAT BERPIKIR !

Sumber: Transforming Thoughts Into Action oleh Adi W. Gunawan. Adi W.
Gunawan, lebih dikenal sebagai Re-Educator and Mind Navigator. Ia
telah menulis best seller Born to be a Genius dan Genius Learning
Strategy.

0 comments:

Post a Comment