(Foto : bbc)
Tak hanya 3 hal di atas yang coba diingatkan WHO, tapi masalah gizi buruk, sanitasi dan tekanan darah tinggi juga memicu kematian tinggi pada manusia, baik anak-anak maupun dewasa.
Masalah gizi dianggap sebagai masalah yang kontradiksi di beberapa negara. Sementara negara-negara miskin menderita gizi buruk, negara kaya justru menderita obesitas. Dan obesitas menyebabkan kematian yang lebih besar daripada kurang gizi. Untuk itu, WHO merasa perlu memberi peringatan kembali pada publik.
"Mengetahui faktor risiko penyakit sejak dini dan meningkatkan kesadaran publik bisa mengurangi berkembangnya penyakit, dan secara otomatis meningkatkan pendapatan negara, terutama negara-negara miskin," ujar perwakilan WHO dalam laporan Global Health Risks seperti dikutip dari Reuters, Rabu (28/10/2009).
WHO juga melaporkan bahwa meskipun beberapa risiko penyakit seperti merokok dan obesitas berhubungan dengan negara maju berpendapatan tinggi, tapi ternyata hampir 3/4 penyakit yang diakibatkan faktor tersebut justru terjadi di negara miskin dan berkembang.
"Dunia saat ini sedang disibukkan dengan usaha melawan penyakit infeksi, tapi masyarakat tidak boleh lupa dengan risiko penyakit fisik lainnya yang berhubungan dengan konsumsi makanan, alkohol dan tembakau," jelas WHO.
Organisasi kesehatan PBB yang berbasis di Geneva itu pun melaporkan setidaknya ada 6 faktor penyebab kematian terbesar di dunia, berdasarkan data dari tahun 2004 hingga kini, yaitu tekanan darah tinggi (menyumbang 13 persen kematian dunia), konsumsi tembakau (9 persen), kadar glukosa tinggi (6 persen) dan obesitas (5 persen), seks bebas dan alkohol.
Faktor-faktor itu adalah penyebab penyakit-penyakit kronis pembunuh manusia, yaitu jantung, diabetes, kanker yang terjadi di hampir seluruh kelompok negara (miskin, berkembang, maju). "Data itu seharusnya menjadi peringatan khusus untuk masyarakat, karena terjadi hampir di seluruh belahan dunia," papar WHO.
Namun data dari National Statistic tahun 2007, tingkat kematian manusia akibat alkohol adalah 13 persen, dan paling tinggi terjadi di negara Eropa. Sebanyak 85 persennya adalah penyebab penyakit kronis mulai dari liver hingga sirosis (pengerasan hati). Tingkat konsumsi masih lebih banyak pada pria (18,1%) dibanding wanita (8,7%).
Sementara itu, meskipun belum diketahui berapa persen jumlah pasti penyakit yang disumbangkan akibat seks bebas, namun faktor ini harus tetap diwaspadai. Karena justru lebih banyak terjadi di negara miskin dan bisa merembet pada penyakit lainnya yang juga menyebabkan kematian, seperti infeksi menular seksual, kanker hingga AIDS.
CDC memperkirakan hampir 50 jenis mikroorganisme bisa menular lewat seks, salah satunya yang paling berbahaya adalah HIV. Data CDC tahun 2007 memperkirakan ada 33,2 juta orang di dunia yang terinfeksi virus HIV, dan membunuh 2,1 juta orang tiap tahunnya, termasuk 330.000 diantaranya tergolong anak-anak. Hampir 3/4 kematiannya terjadi di Afrika.
0 comments:
Post a Comment