Feb 6, 2010

Cara Menyisihkan Keuntungan untuk Membuka Cabang Baru atau Ekspansi

Saya memiliki usaha restoran sejak 4 tahun silam. Selama 4 tahun berjalan, usaha saya menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat terutama dilihat dari jumlah pelanggan yang datang dan omset yang terus meningkat. Bahkan, saya juga sudah merenovasi dan memperluas tempat usaha yang saya miliki menjadi 2 kali lipat besarnya. Nah, saat ini saya berkeinginan untuk membuka cabang di tempat lain. Tetapi saya masih bingung bagaimana caranya menyisihkan pendapatan untuk membuka cabang yang baru tersebut jika saya memiliki target untuk membangun cabang satu tahun ke depan? Berapa persen keuntungan yang bisa saya sisihkan untuk mengumpulkan modal? Persiapan apa saja yang harus saya lakukan?”

—————

Saya mencatat beberapa prestasi yang Anda peroleh selama 4 tahun berusaha yaitu jumlah pelanggan yang meningkat, omset usaha juga terus meningkat, tempat usaha menjadi 2 kali lipat dari usaha awal. Saya kira, tidak perlu satu persatu membahas prestasi tersebut, karena saya percaya Anda sudah memahami benar bisnisnya, sehingga berkeinginan untuk membuka cabang baru. Yang saya sarankan adalah tetap mengevaluasi hasi kerja, baik masakan maupun layanannya, karena evaluasi penting untuk tahap mendekatkan usaha kita dengan pelanggan, minta mereka mengeritik Anda. Karena dengan itu pula Anda akan mengetahui apakah masakan dan layanan Anda, masih pas dengan keinginan mereka.

Persiapan Pembukaan Cabang Baru.

Persiapan apa saja yang perlu dilakukan dalam membuka cabang baru? Membuka cabang baru, tentu lain dengan pada saat Anda memulai usaha restoran. Pada awal membuka restoran, upaya ekstra terutama untuk memikat pelanggan, perlu dilakukan dan Anda berhasil. Keberhasilan ini merupakan modal untuk membuka cabang baru, karena pelanggan yang berdekatan dengan cabang baru akan menjadi pelanggan pertama restoran tersebut. Namun demikian perlu perencanaan yang baik, yang diawali dengan melakukan survei sederhana.

Lakukan Pengamatan dan Penelitian.

Tiada harapan lain dari pengusaha seperti Anda, selain perkembangan usaha yang terus meningkat. Pembukaan cabang baru harus benar-benar diputuskan melallui pertimbangan yang benar-benar matang. Hal tersebut perlu dilakukan dengan alasan, waktu dan dana yang akan dikeluarkan tidak sia-sia, serta usaha yang sedang berjalan tidak sampai terpengaruh. Apa yang perlu diamati adalah calon pelanggan dan bakal lokasi.

Tanda-tanda Potensi Lokasi Bagus.

Untuk mengetahui lokasi yang bagus, beberapa pertanyaan perlu dikembangkan seperti apakah daerah bakal lokasi merupakan daerah tujuan para pelanggan. Apakah bakal lokasi memiliki potensi yaitu merupakan daerah sumber atau asal pelanggan, yang kemungkinan akan menjadi pelanggan. Apakah daerah tersebut merupakan tujuan pengunjung untuk berbelanja, namun belum banyak restorannya. Selain itu, apakah terdapat beberapa obyek wisata atau obyek yang menarik bagi pengunjung seperti monumen, candi atau taman kota.

Sebut saja obyek wisata Monas dengan tamannya atau Ragunan dengan kebun binatangnya di Jakarta. Tanda-tanda lokasi bagus dapat dilihat dari keramaian pengunjung restoran di lokasi tersebut. Ketika restoran di lokasi tersebut ‘kewalahan’ melayani pelanggan yang datang, maka saat itulah lokasi tersebut perlu menambah restoran baru. Saya yakin, di daerah Anda banyak-lokasi-lokasi menarik yang memiliki potensi yang bagus seperti tersebut di atas, maka segera tetapkan beberapa alternatif lokasi. Lokasi yang baik adalah yang luas, nyaman dan memiliki tempat parkir kendaran yang cukup. Pelanggan akan merasa nyaman apabila restoran tempat mereka makan cukup luas. Jangan lupa tempat parkir agar dekat dengan lokasi dan dijamin aman. Tempat yang tidak nyaman membuat pengunjung cemas, yang pada gilirannya tidak bisa menikmati makan di restoran kita. Pengunjung selalu rasional, mereka mau membayar sesuai dengan pengalaman emosional yang diperoleh pada saat makan di restoran kita.

Perkiraan Kebutuhan Dana.

Setelah lokasi diputuskan maka segera memperkirakan kebutuhan dananya. Kebutuhan untuk membuka cabang baru biasanya terdiri atas:

- Pembelian tanah

- Membangun atau memperbaiki gedung yang sudah ada

- Membeli meja dan kursi

- Membeli peralatan hidangan dan dapur

- Membayar tenaga kerja

Besarnya perkiraan kebutuhan dana tergantung pada lokasi, luas bangunan yang akan didirikan, besarnya biaya rehab jika rumah lama dan banyaknya tenaga yang dibutuhkan. Gaji tenaga kerja harus sudah disiapkan dananya, selama cabang baru belum kuat untuk membiayai sendiri.

Sumber Keuangan Sendiri.

Baik sekali atau ideal sekali, kalau pemenuhan kebutuhan dana untuk membuka cabang baru berasal dari sumber sendiri. Namun kalau sumber sendiri tidak cukup, dapat pula berasal dari pinjaman. Apa saja sumber sendiri tersebut, yaitu keuntungan usaha dan cadangan-cadangan yang sengaja dibentuk untuk tujuan tertentu, misalnya cadangan untuk membuka cabang baru.

Cara Pembentukan Cadangan

Penjelasan berikut ini, sekaligus untuk menjawab pertanyaan, bagaimana menyisihkan pendapatan kalau tahun depan mau membuka cabang baru. Pada prinsipnya cadangan dibentuk dari pendapatan usaha. Tabel berikut ini menjelaskan proses pembentukan cadangan sebagai ilustrasi.

No.

Uraian

Total per hari

Total per bulan

1

Hasil Penjualan Makanan

1.000.000

30.000.000

2

Rata-rata biaya operasional sehari-hari 80%

800.000

24.000.000

3

Rata-rata keuntungan kotor 20%

200.000

6.000.000

3

Ditetapkan cadangan membuka cabang 50% dari keuntungan kotor

100.000

3.000.000

Dari tabel di atas diketahui bahwa tiap bulan terbentuk cadangan Rp 3.000.000 atau tahun depan akan terkumpul uang sebesar 12 X Rp 3.000.000 = Rp 36.000.000,-. Jika diperkirakan kebutuhan dana Rp 50.000.000, dipenuhi dari sumber keuangan sendiri Rp 36.000.000 dan sisanya Rp 14.000.000 dipenuhi dari pinjaman kepada pihak kreditor seperti bank atau peorangan yang suka melepas uang ke pasar. Pinjaman dalam kegiatan usaha adalah wajar-wajar saja, yang terpenting untuk pengembangan usaha.

Kebijakan Penyisihan Keuntungan.

Berapa persen sebaiknya keuntungan disisihkan untuk mengumpulkan modal, tidak ada ketentuan yang pasti. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan adalah, pertama, penyisihan keuntungan untuk pencadangan modal jangan sampai mempengaruhi usaha yang sedang berjalan. Oleh karena itu jangan dipaksakan untuk membuat cadangan, karena akan mengorbankan usaha yang ada. Kedua, dari pengalaman usaha yang sudah berjalan saat ini, tentu ada keperluan yang tidak terduga, baik itu keperluan pribadi pemilik maupun keperluan restoran. Siapkan sebagian keuntungan untuk berjaga-jaga. Ketiga adalah tetap fokus, dalam arti pada saat membentuk cadangan akan timbul godaan-godaan untuk menggunakan cadangan tersebut, misalnya untuk keperluan membeli mobil atau keperluan lainnya.

Yustinus Mahu

Konsultan Keuangan Independen,

Analis Kredit & Pimpinan Salah Satu Bank Pemerintah

Jl. Pejompongan V Nomor 28 Jakarta Pusat

Telp/Fax: 021-572 2622

Mobile: 081 389 800827

Sumber: Peluang Usaha

0 comments:

Post a Comment