Aug 29, 2010

TUJUH LANGKAH UNTUK PERENCANAAN YANG EFEKTIF

The world has the habit of making room for the man whose words and

actions show that he knows where he is going

Napoleon Hill


Kita hidup dalam dunia yang selalu berubah, namun demikian, perubahan yang kita hadapi tidak pernah terlalu besar. Perubahan yang cepat, baik berupa perubahan teknologi atau perubahan ekonomi, menyulitkan kita dalam memperkirakan apa yang terjadi di masa depan, dan pemecahan masalah di masa lalu jarang yang bisa diterapkan untuk masalah-masalah yang kita hadapi di masa depan. Selanjutnya, dengan adanya ketidakpastian sangatlah sulit bagi kita untuk menentukan kemana kita akan berada lima atau sepuluh tahun kedepan. Hal ini menimbulkan kesulitan khusus dalam berusaha.

Mungkin hal ini dapat menjelaskan mengapa perusahaan harus mempunyai perencanaan, tetapi kecuali kalau perusahaan ingin terus menerus melompat dari satu kesempatan satu ke yang lainnya – seperti pedagang kaki lima yang berjualan kertas bungkus kado pada saat Natal, menjual es krim pada musim panas dan menjual korek api pada saat lainnya – mereka (perusahaan) perlu mempunyai arahan dan kerangka kerja. Perusahaan yang mempunyai visi (pandangan kedepan) dan tujuan yang jelas akan menjadi perusahaan yang dapat menemukan peluang yang dapat dimanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Visi dan tujuan menentukan arah usaha; perusahaan yang paling efektif adalah perusahaan yang secara efektif memadukan kemampuan perusahaan dan sumberdayanya dengan peluang yang dihadapinya. Cara yang digunakan untuk menerapkan kemampuan dan sumberdaya itulah yang menjadi kerangka kerja.

Sama juga dengan hal-hal lain pada umumnya, lebih baik menggunakan pendekatan selangkah demi selangkah. Lihatlah daftar dibawah ini untuk menentukan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyusun perencanaan yang efektif.

  1. Visi

« visi mengenai hasil yang akan anda capai.

« Apa yang harus dicapai?

« Apa hubungannya hasil itu dengan “rencana besar”?

  1. Inventarisasi

« Bagaimana penilaian anda terhadap keadaan disekitar anda.

« Apa yang akan mendukung dan apa yang akan menghambat usaha anda?

  1. Tantangan

« Anda menerima tantangan dan menentukan sasaran. Tanpa sasaran, segalanya bisa melantur-lantur. Tanpa sasaran orang akan “mementingkan upaya” dan bukan “mementingkan hasil”. Sasaran anda haruslah realistis, berjangka panjang, menengah, dan pendek, dengan cara memecah sasaran yang lebih besar ke dalam sasaran lebih kecil yang lebih mudah ditangani dan bersambung pada sasaran berikutnya. Sasaran yang realistis menjadi dasar untuk pengendalian dan penilian-diri yang realistis.

  1. Jangka Waktu

« Buatlah program yang pasti, termasuk rencana kegiatannya.

« Menentukan sasaran hanyalah sebuah langkah; disamping sasaran, anda harus menyusun rencana yang dapat dilaksanakan – dengan deadline (saat selesai). Rencana tindak-lanjut dan program itu dapat menjamin langkah maju menuju target.

  1. Overhead

« Perkiraan anggaran, bukan dalam bentuk uang saja, tetapi juga waktu dan bahan-bahan material.

  1. Luncurkan

« Laksanakan rencana itu dan bertekad untuk mencapai sasaran

  1. Anda Disini!

« Selalu mengecek seberapa jauh anda sudah berjalan menuju sasaran anda.

« Berkonsentrasilah pada hal-hal yang penting dalam proses tindak-lanjut anda, berfokuslah pada di mana dan apa yang anda inginkan – “yang harus terjadi” – dan bukan pada di mana dan menjadi apa anda saat ini – “keadaan saat ini”. Perencanaan yang baik akan membawa anda dari “keadaan saat ini” menuju “yang harus terjadi”.

Anda harus mulai dengan mengumpulkan informasi yang akan berguna sebagai dasar perencaan usaha anda. Keinginan pribadi bisa mempengaruhi bagaimana perasaan anda untuk memulai suatu bisnis dan jenis usaha apa yang anda inginkan. Penilaian atas kekuatan dan kelemahan anda akan membantu anda untuk memfokuskan pada barang atau jasa yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Mengumpulkan informasi mengenai pasar di mana anda sekarang berjualan dapat membantu anda menentukan peluang dan ancaman yang ada bagi perusahaan anda. Dari informasi ini, dapatlah anda membuat gambaran yang jelas menganai apa yang akan dilakukan usaha anda, sasaran mana yang akan dituju, dan bagaimana anda harus mencapai tujuan itu. Memberikan perhatian pada hal-hal kecil yang rinci membantu anda untuk tetap mengendalikan dan menjamin tidak ada yang menyimpang dari perencanaan.

0 comments:

Post a Comment