Aug 14, 2009

Pertumbuhan Anggota Koperasi Dinilai Rendah


Pertumbuhan Anggota Koperasi Dinilai Rendah

Minggu, 18 Maret 2007 | 16:40 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Dewan Koperasi Indonesia Adi Sasono menilai pertumbuhan anggota koperasi simpan-pinjam di Indonesia masih rendah. Hal itu terlihat pada kecilnya tingkat keanggotaan koperasi yang masih di bawah 50 persen.

"Dari 150 juta penduduk dewasa Indonesia, hanya 20 persen yang menjadi anggota koperasi," kata Adi dalam sambutannya di acara rapat anggota tahunan ke-30 Koperasi Simpan Pinjam Kodanua, di Gelanggang Mahasiswa Universitas Trisakti Jakarta, Minggu (18/3).

Adi kemudian membandingkan jumlah anggota koperasi Indonesia dengan anggota koperasi di negara-negara lain. Di Amerika Serikat, misalnya, terdapat sedikitnya 140 juta orang yang menjadi anggota koperasi. Jumlah ini 60 persen dari 350 juta penduduk dewasa di Amerika. "Padahal kita menyebut Amerika negara kapitalis, tapi jumlah anggota koperasinya mencapai 60 persen dari penduduk," ujarnya.

Sementara di Singapura, sekitar 1,6 juta orang menjadi anggota koperasi. Jumlah itu sekitar 80 persen dari 2 juta penduduk dewasa Singapura. Koperasi di Singapura juga telah mampu berperan sebagai penggerak roda ekonomi. "Sekitar 50 persen jaringan bisnis retail di Singapura dikuasai oleh koperasi," kata Adi.

Adi menjelaskan, rendahnya pertumbuhan anggota koperasi di Indonesia karena koperasi belum berperan sebagai penggerak roda ekonomi nasional. Masyarakat juga belum memandang koperasi sebagai tempat simpan dan pinjam serta mengembangkan usaha kecil menengah. "Orang masih mengandalkan perusahaan besar sebagai kesempatan kerja dibanding membuat usaha sendiri yang bisa membuka peluang kerja untuk orang lain," tuturnya.

Adi mendorong agar koperasi meningkatkan standar pelayanan dan melakukan audit secara berkala, supaya peran koperasi dalam meningkatkan roda ekonomi meningkat. "Koperasi jangan hanya mengandalkan bantuan pemerintah saja, tapi juga harus mampu menggerakkan anggotanya untuk berpartisipasi aktif," ucapnya. Nieke Indrietta

0 comments:

Post a Comment