(Foto: healthhype)
Peneliti Inggris dan Amerika Serikat telah berhasil menumbuhkan suatu kristal yang memungkinkan peneliti untuk melihat struktur enzim yang disebut dengan integrase. Enzim ini ditemukan pada retrovirus seperti HIV dan merupakan target untuk beberapa obat HIV terbaru.
"Meskipun awalnya harus bersusah payah dan seringkali usaha kami gagal, tapi kami tidak menyerah dan akhirnya usaha kami dihargai," ujar Peter Cherepanov dari Imperial College London, yang melakukan penelitian bersama ilmuwan dari Harvard University, seperti dikutip dari Reuters, Senin (1/2/2010).
Ilmuwan dari Imperial dan Harvard mengumumkan telah berhasil memiliki struktur dari integrase dari virus ini. Ini berarti peneliti dapat memulai untuk memahami bagaimana kerja dari obat inhibitor integrase serta bagaimana menghentikan perkembangan HIV.
Dalam jurnal Nature, Cherepanov menjelaskan ketika human immunodeficiency virus (HIV) menginfeksi seseorang, digunakan enzim untuk menyisipkan duplikat integrase dari informasi genetik dalam DNA orang tersebut.
Beberapa obat baru untuk HIV seperti Isentress dari Merck & Co dan Elvitegravir (obat percobaan dari Gilead Sciences) bekerja dengan cara memblokir integrase. Tapi para ilmuwan belum mengetahui persis bagaimana kerja dari integrase dan bagaimana memperbaikinya. Satu-satunya cara untuk mengetahui adalah dengan mendapatkan kristal berkualitas tinggi.
"Ketika kami memutuskan untuk memulainya, kami tahu hal ini adalah proyek yang sulit. Sudah banyak trik yang dicoba tapi selalu gagal, sehingga harus kembali ke titik awal untuk mencari model integrase HIV yang lebih baik dalam proses kristalisasi," ujar Cherepanov.
Dibutuhkan lebih dari 40.000 uji coba agar bisa mendapatkan satu kristal berkualitas cukup tinggi yang memungkinkan peneliti untuk melihat struktur secara tiga dimensi.
Peneliti menumbuhkan kristal dengan menggunakan integrase pinjaman dari retrovirus yang mirip dengan HIV. Peneliti menguji kristal dari obat-obatan Merck dan Gilead agar dapat melihat bagaimana obat-obatan tersebut mengikat dan menghambat kerja integrase.
Sejak awal terjadi epidemi AIDS hampir 60 juta orang telah terinfeksi HIV dan 25 juta orang meninggal terkait dengan HIV. Meskipun kombinasi beberapa obat bisa membuat pasien tetap terlihat sehat, tapi sampai saat ini tidak ada vaksin atau obat yang dapat menyembuhkannya.
Data Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2008 ada sebanyak 33,4 juta orang terinfeksi HIV dan 2 juta diantaranya meninggal karena AIDS. Wilayah terburuk yang terkena dampak ini adalah sub-Sahara Afrika.
0 comments:
Post a Comment