Ilustrasi (Foto: spiritualendeavor)
Sebaiknya ayah jangan membuat hubungan yang kaku dengan anak. Karena studi menunjukkan remaja perokok bisa dicegah jika sang ayah lebih banyak menghabiskan waktunya bersama anak-anak.
Studi oleh Dr James White dari Cardiff University's School of Medicine dilakukan selama 3 tahun dan melibatkan sekitar 3.500 anak remaja usia 11-15 tahun. Studi ini merupakan bagian dari British Youth Panel Survey.
Hasil penelitian didapatkan bahwa faktor paling kuat untuk mengurangi risiko remaja mencoba untuk merokok adalah seberapa seringnya sang ayah berbicara atau berkomunikasi dengan anak-anak mereka.
Kondisi ini berlaku bagi anak laki-laki maupun perempuan dan terlihat bahwa ayah juga memiliki peran penting dalam perkembangan anaknya.
"Kesadaran yang lebih besar dari orangtua terutama potensi sang ayah akan menentukan apakah anak remaja ini akan memilih untuk bereksperimen dengan rokok atau tidak," ujar Dr White, seperti dikutip dari ScienceDaily, Jumat (16/4/2010).
Dr White menambahkan para ayah harus didorong dan didukung untuk meningkatkan kualitas dan juga frekuensi berkomunikasinya dengan anak-anak selama masa remaja. Temuan ini dipresentasikannya dalam acara konferensi tahunan British Psychological Society 15 April 2010.
Mungkin tak banyak ayah yang sering berkomunikasi dengan anaknya. Padahal dalam proses perkembangan anak dibutuhkan perhatian dan peran dari kedua orangtuanya, karena setiap anak juga membutuhkan sosok laki-laki dewasa.
Selain itu ada beberapa faktor risiko yang turut mempengaruhi seorang remaja mencoba merokok yaitu usia, jenis kelamin, pendapatan keluarga, pemantauan orangtua dan apakah orangtuanya merokok atau tidak.
Jadi, jika tak ingin anak remaja merokok cobalah menyisihkan sedikit waktu untuk berkomunikasi dengan sang anak.(ver/ir)
0 comments:
Post a Comment