Bila pada saat ini Anda bekerja,  apakah Anda sering merasa tidak puas dengan penghasilan yang Anda  dapatkan? Padahal, Anda merasa sudah berbuat banyak di pekerjaan Anda.  Pertanyaannya sekarang, layakkah bila Anda merasa tidak puas? 
Dua orang manajer yang bekerja di  lain perusahaan tetapi sama pekerjaannya, bisa saja memiliki penghasilan  yang berbeda. Kadang, ini memicu rasa ketidakpuasan dari manajer yang  berpenghasilan lebih kecil. Akibatnya jelas, mutu pekerjaan mungkin jadi  merosot. 
Dan jangan lupa, penghasilan yang  Anda dapatkan pada dasarnya akan mempengaruhi Standar Hidup Anda. 
Apa sebetulnya hal-hal yang  mempengaruhi besar kecilnya penghasilan yang diterima seseorang?  Sebetulnya ada beberapa. Namun demikian, hal tersebut biasanya berkaitan  langsung dengan pendidikan yang pernah ditempuh, pekerjaan yang dia  jalani, berapa umurnya pada saat ini, berapa besar hartanya, dan bahkan  dimana tempat tinggalnya. 
 Pendidikan 
Statistik menunjukkan, orang yang menempuh pendidikan  lebih tinggi cenderung menghasilkan lebih banyak uang daripada mereka  yang tidak. Ini seringkali ‘membutakan’ mata masyarakat yang akhirnya  cenderung menganggap bahwa seseorang tidak akan mendapatkan penghasilan  tinggi sebelum mereka menempuh pendidikan setinggi-tingginya. Ini tentu  saja merupakan mitos yang salah. Yang benar adalah pendidikan yang  tinggi bisa membantu seseorang untuk mendapatkan penghasilan yang lebih  besar, meski hal itu bukan satu-satunya jaminan. Kita banyak melihat  para wiraswastawan yang tidak lulus pendidikan tinggi bisa mendapatkan  penghasilan yang besar. Namun demikian, kebanyakan dari mereka yang  memiliki pendidikan tinggi biasanya berpenghasilan lebih besar. 
Pekerjaan 
Penghasilan seseorang juga berkait erat dengan  pekerjaan yang dia lakukan. Disinilah kita mengenal istilah white collar  worker dengan blue collar worker. Pekerja kerah putih (mereka yang  lebih banyak menggunakan pikirannya dalam bekerja) biasanya menghasilkan  lebih banyak uang daripada mereka yang berkerah biru (mereka yang lebih  banyak menggunakan tenaganya). 
Umur 
Penghasilan seseorang juga berkait erat dengan  umurnya. Mereka yang masih berumur 25 tahun ke bawah cenderung  berpenghasilan lebih rendah daripada mereka yang sudah berumur di atas  25 tahun, bahkan di atas 35 tahun. Semakin tua umur seseorang, biasanya  penghasilannya akan menjadi lebih tinggi. Ini masuk akal mengingat  pengalaman seseorang dalam satu bidang, apabila ditekuni dari tahun ke  tahun akan membuat pengalamannya bertambah, sehingga penghasilannya juga  akan semakin bertambah. 
Harta 
Penghasilan seseorang pada dasarnya didapat dari upah  dan juga hasil investasi. Upah terdiri atas honor dan gaji, yang  didapat seseorang karena jasa atau pekerjaan yang dia lakukan. Tetapi  penghasilan yang kedua, adalah penghasilan yang didapat dari hasil  investasi. Misal, seseorang memiliki harta berupa uang tunai Rp 100  juta. Bila uang ini diinvestasikan, akan memberikan penghasilan bunga  yang rutin setiap bulannya. Semakin besar harta yang dia miliki, semakin  besar pula penghasilan bunganya atau hasil investasinya. Begitu juga  bila seseorang memiliki rumah, dia bisa menyewakannya kepada pihak lain,  orang tersebut akan mendapatkan hasil sewa. Jadi, semakin besar harta  Anda, biasanya akan semakin besar pula penghasilan yang Anda terima.  Selanjutnya penghasilan tersebut bisa Anda gunakan untuk memperbesar  harta Anda, yang pada akhirnya bisa digunakan untuk mendapatkan  penghasilan yang lebih besar. Begitu seterusnya. 
Tempat Tinggal 
Tempat tinggal juga berpengaruh pada penghasilan  seseorang. Dua orang manajer yang sama, misalnya, baik umur maupun jenis  pekerjaannya, bisa saja berbeda penghasilannya bila mereka tinggal di  dua kota yang berbeda. 
Faktor-faktor Lain 
Selain faktor-faktor diatas, ada juga variabel lain  yang biasanya mempengaruhi penghasilan yang didapatkan seseorang seperti  keberuntungan, bakat, kerja keras, koneksi, dan diskriminasi. 
1. Keberuntungan 
Berada pada tempat dan waktu yang tepat kadang juga mempengaruhi penghasilan dari dua orang yang berkemampuan sama. Bisa saja penghasilan yang Anda dapatkan lebih tinggi bila perusahaan Anda memang sedang membutuhkan Anda sebagai karyawan. Tetapi, hal yang berbeda bisa terjadi bila kondisi perekonomian negara sedang jatuh, dan perusahaan Anda sedang kekurangan order sehingga tidak bisa memberikan gaji tinggi kepada karyawannya.
Berada pada tempat dan waktu yang tepat kadang juga mempengaruhi penghasilan dari dua orang yang berkemampuan sama. Bisa saja penghasilan yang Anda dapatkan lebih tinggi bila perusahaan Anda memang sedang membutuhkan Anda sebagai karyawan. Tetapi, hal yang berbeda bisa terjadi bila kondisi perekonomian negara sedang jatuh, dan perusahaan Anda sedang kekurangan order sehingga tidak bisa memberikan gaji tinggi kepada karyawannya.
2. Bakat 
Pada beberapa profesi, bakat juga berpengaruh besar. Seorang teman saya yang arsitek mengakui bahwa bakat juga berpengaruh pada profesinya tersebut, karena bisa jadi mutu kerjanya juga berbeda.
Pada beberapa profesi, bakat juga berpengaruh besar. Seorang teman saya yang arsitek mengakui bahwa bakat juga berpengaruh pada profesinya tersebut, karena bisa jadi mutu kerjanya juga berbeda.
3. Kerja Keras 
Beberapa orang ada yang tidak mau ngoyo dalam bekerja, tapi beberapa yang lain justru bekerja lebih keras. Mereka berusaha sebaik-baiknya untuk mengerjakan tugas yang diberikan. Harapannya jelas, yaitu mendapatkan kenaikan jabatan dan otomatis mendapatkan kenaikan gaji. Termasuk yang manakah Anda?
Beberapa orang ada yang tidak mau ngoyo dalam bekerja, tapi beberapa yang lain justru bekerja lebih keras. Mereka berusaha sebaik-baiknya untuk mengerjakan tugas yang diberikan. Harapannya jelas, yaitu mendapatkan kenaikan jabatan dan otomatis mendapatkan kenaikan gaji. Termasuk yang manakah Anda?
4. Koneksi 
Kadang-kadang, koneksi juga berperan dalam penghasilan seseorang. Bisa jadi, karena Anda punya koneksi yang bekerja sebagai kepala divisi SDM/Personalia (yang mengurusi penerimaan pegawai), atau yang bekerja sebagai kepala divisi keuangan (yang mengurusi pembagian gaji) di sebuah perusahaan, maka hal itu bisa saja mempengaruhi jumlah penghasilan yang Anda terima.
Kadang-kadang, koneksi juga berperan dalam penghasilan seseorang. Bisa jadi, karena Anda punya koneksi yang bekerja sebagai kepala divisi SDM/Personalia (yang mengurusi penerimaan pegawai), atau yang bekerja sebagai kepala divisi keuangan (yang mengurusi pembagian gaji) di sebuah perusahaan, maka hal itu bisa saja mempengaruhi jumlah penghasilan yang Anda terima.
5. Diskriminasi 
Diskriminasi sering juga mempengaruhi penghasilan seseorang. Di Indonesia, diskriminasi ini sering dilakukan terutama berkaitan dengan masalah jenis kelamin dan SARA. Dua orang yang berkemampuan sama, tetapi berjenis kelamin berbeda, bisa jadi mempengaruhi besarnya penghasilan. Begitu juga bila ada dua orang yang berkemampuan sama tetapi berasal dari dua suku yang berbeda, kadang-kadang juga akan mempengaruhi penghasilan yang didapat.
Diskriminasi sering juga mempengaruhi penghasilan seseorang. Di Indonesia, diskriminasi ini sering dilakukan terutama berkaitan dengan masalah jenis kelamin dan SARA. Dua orang yang berkemampuan sama, tetapi berjenis kelamin berbeda, bisa jadi mempengaruhi besarnya penghasilan. Begitu juga bila ada dua orang yang berkemampuan sama tetapi berasal dari dua suku yang berbeda, kadang-kadang juga akan mempengaruhi penghasilan yang didapat.






 
0 comments:
Post a Comment